BANKDARAH.COM - Sel darah merah (red blood cells) memiliki peran penting dalam tubuh karena mengandung hemoglobin yang bertugas membawa oksigen ke seluruh jaringan.
Dalam dunia medis, transfusi whole blood atau komponen sel darah merah sering digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen pada penerima, terutama dalam kondisi darurat yang membutuhkan peningkatan massa sel darah merah yang bersirkulasi.
Apa Itu Whole Blood?
Whole blood adalah darah yang dikumpulkan secara langsung dari donor dalam volume antara 400 hingga 550 mL menggunakan wadah yang disetujui oleh FDA.
Darah ini mengandung semua komponen darah, termasuk sel darah merah, plasma, dan trombosit.
Salah satu keunggulan whole blood adalah kandungan plasmanya yang mencapai sekitar 150 mL, memberikan efek ekspansi volume pada pasien.
Selain itu, trombosit dalam whole blood yang disimpan hingga 14 hari dapat membantu hemostasis atau proses pembekuan darah.
Komponen Sel Darah Merah dalam Transfusi
Komponen utama transfusi yang mengandung sel darah merah adalah Red Blood Cell (RBC) Components.
RBC diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood melalui proses sentrifugasi atau sedimentasi.
Proses ini memungkinkan penghilangan sebagian besar plasma sehingga tersisa konsentrasi sel darah merah yang lebih tinggi.
Selain itu, RBC juga dapat diperoleh melalui metode otomatis seperti apheresis, sebuah sistem pengumpulan berkelanjutan yang memisahkan sel darah merah dari darah donor dan mengembalikan plasma serta komponen lainnya ke tubuh donor.
Indikasi Transfusi Whole Blood dan RBC Components
Transfusi whole blood biasanya diberikan pada kondisi perdarahan yang mengancam nyawa, terutama saat dibutuhkan kombinasi peningkatan kapasitas oksigen, faktor koagulasi, trombosit, dan ekspansi volume secara bersamaan.
Dalam situasi ini, whole blood menjadi solusi yang ideal karena mengandung semua komponen penting tersebut.
Namun, transfusi whole blood harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Fasilitas medis harus memiliki kebijakan yang jelas mengenai:
- Indikasi spesifik untuk penggunaan whole blood,
- Spesifikasi produk,
- Instruksi administrasi, dan
- Volume maksimal yang dapat ditransfusikan pada setiap pasien.
Sebagai tambahan, transfusi whole blood harus ABO identik dengan pasien, kecuali ada prosedur khusus yang memastikan keamanan dalam hal kadar anti-A dan anti-B, serta jumlah unit yang ditransfusikan.
Manfaat dan Tantangan Whole Blood dalam Dunia Medis
Penggunaan whole blood memiliki manfaat besar, terutama pada kondisi darurat, karena memberikan solusi terpadu dalam satu paket transfusi.
Namun, metode ini juga menuntut pengawasan yang ketat, baik dari segi kompatibilitas darah maupun prosedur pelaksanaan.
Komponen RBC, di sisi lain, lebih sering digunakan dalam transfusi yang memerlukan peningkatan spesifik pada massa sel darah merah tanpa melibatkan plasma atau trombosit.
Dengan begitu, penggunaannya lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.***
Posting Komentar
Posting Komentar